Sabtu, 03 April 2010

panduan menyusun rpp

A. Pengertian RPP
RPP merupakan perangkat pembelajaran yang harus dibuat oleh seorang guru ketika proses kegiatan belajar mengajar dilaksanakan. RPP menjadi panduan untuk seorang guru dalam mengembangkan Kompetensi Dasar (KD) menjadi indikator, menentukan pengalaman belajar yang sesuai, materi pokok pembelajaran, menentukan bentuk, teknik dan instrument pembelajaran berdasarkan alokasi waktu dan sumber belajar.

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) adalah rencana yang menggambarkan prosedur dan pengorganisasian pembelajaran untuk mencapai satu kompetensi dasar yang ditetapkan dalam Standar Isi dan dijabarkan dalam silabus. Lingkup Rencan Pembelajaran paling luas mencakup 1 (satu) kompetensi dasar yang terdiri atas 1 (satu) indikator atau beberapa indikator untuk satu kali pertemuan atau lebih.

Alur penyusunan RPP

Langkah Yang Harus Ditempuh Dalam Menyusun RPP
1. Menuliskan kembali KD dan indikator yang telah ditentukan pada silabus

2. Menentukan tujuan pembelajaran

• Tujuan pembelajaran adalah hal yang akan dicapai dalam pembelajaran.
• Tujuan pembelajaran dirumuskan dan dijabarkan sesuai dengan karakteristik dan cakupan kompetensi dasar.
• Tujuan bisa berupa jabaran tahapan logis dari KD (satu KD beberapa tujuan ) atau bisa juga sama dengan KD (satu KD satu tujuan pembelajaran). Kedalaman tujuan disesuaikan dengan kondisi peserta didik. Misalnya dicontohkan berikut.

KD : menyusun karya tulis dengan sistematika dan bahasa yang efektif
Tujuan Pembelajaran:
o Siswa dapat menentukan masalah penulisan
o Siswa dapat menyusun kerangka karya tulis
o Siswa dapat mengembangkan kerangka karya tulis dengan bahasa yang efektif dan penggunaan tguru baca/ejaan secara tepat
o Siswa dapat menyunting karya tulis yang dibuat dari segi keutuhan paragraf, penggunaan bahasa, dan tguru baca/ejaan

3. Menentukan Metode dan Mengembangkan Kegiatan Pembelajaran

Metode yang dipilih harus bertumpu pada prinsip pelaksanaan kurikulum yaitu penggunaan multistrategi sehingga siswa belajar dalam suasana aktif, kreatif, dan menyenangkan serta belajar hidup bersama/bekerja sama. Metode yang dapat dipilih adalah metode inkuiri, pemodelan, jigsaw, tanya- jawab, TGT (Tournament Game Team), simulasi, out door activity, diskusi kelompok, dsb. Beberapa contoh metode pembelajaran akan dibahas lebih lanjut pada bagian lain.

Sebelum mengembangkan kegiatan Guru perlu menelaah kembali perbedaan kegiatan pembelajaran pada silabus dan pada RPP. Kegiatan belajar di silabus masih bersifat umum dan dengan rancangan waktu secara menyeluruh/ global. Pada RPP, kegiatan pembelajaran terjabar lebih rinci (dirinci pendahuluan, inti, penutup atau pola yang lain). Selain itu kegiatan sudah diatur per pertemuan ( jika di silabus ada 2 jam berarti di RPP hanya dirancang untuk 1 pertemuan, jika 6 jam berarti kegiatan pembelajaran dijabarkan menjadi 3 pertemuan, dst). Kegiatan pembelajaran di RPP sudah diorganisasikan waktunya lebih rinci (berapa menit pendahuluan, berapa menit kegiatan tertentu pada inti, dan berapa menit pada penutup).

Selain perbedaan tersebut persamaan kegiatan pembelajaran di silabus dan RPP sama-sama memiliki karakteristik berikut.

• Kegiatan pembelajaran berpusat pada siswa. Kegiatan yang dirancang memberi kesempatan siswa untuk aktif mengamati model, menemukan ciri berdasarkan pengamatan, menggali informasi dari objek sekitar/nara sumber, berdiskusi, bermain peran, melakukan percobaan, melakukan keterampilan tertentu (mendengarkan berita, menulis, berbicara, membaca), aktif menilai karya teman/ karya sendiri, aktif saling bertanya, bermain game yang sesuai KD, aktif membuat produk/karya secara berpasangan/berkelompok/ individu, latihan menerapkan konsep.
• Kegiatan pembelajaran memuat rangkaian kegiatan yang harus dilaksanakan oleh peserta didik secara berurutan untuk mencapai kompetensi dasar (lihat pemetaan). Jika bersifat pemahaman konsep berarti kegiatan pembelajaran bersifat penemuan konsep dengan mengamati berbagai contoh, jika berupa penerapan konsep berarti harus banyak mencoba/ berlatih, jika berupa sikap berarti ke arah penghayatan dan pengamalan)
• Penentuan urutan kegiatan pembelajaran harus sesuai dengan hierarki konsep materi pembelajaran.
• Rumusan pernyataan dalam kegiatan pembelajaran minimal mengandung dua unsur penciri yang mencerminkan pengelolaan pengalaman belajar siswa, yaitu kegiatan siswa dan materi.

Berikut disampaikan tiga contoh skenario pembelajaran/ kegiatan pembelajaran penerapan metode-metode pembelajaran aktif yang bervariasi.

1. Contoh KD yang Berfokus pada Keterampilan (Melakukan Sesuatu)














































2. Contoh KD yang Berfokus pada Pemahaman Konsep







































3. Contoh KD yang Fokus pada Keterampilan (Melakukan Sesuatu)


























4. Mengembangkan materi

Mengembangkan materi dalam RPP ditempuh melalui
• Menjabarkan materi pokok pada silabus lebih rinci (operasional)
• Disesuaikan dengan dengan karakteristik daerah;
• Disesuaikan dengan aktualitas dan tingkat perkembangan fisik, intelektual, emosional, sosial, dan spritual peserta didik;
• Kebermanfaatan bagi peserta didik;
• Struktur keilmuan;
• Aktualitas, kedalaman, dan keluasan materi pembelajaran;
• relevansi dengan kebutuhan peserta didik dan tuntutan lingkungan;
• alokasi waktu

5. Mengembangkan Alat Penilaian

Pada RPP wujud alat Penilaian dan penilaiannya sudah dirancang secara operasional. Kalau di silabus disebus tes tulis berarti di RPP dikembangkan wujud tes tersebut. Jika pada silabus disebut tes unjuk kerja berpidato berarti pada RPP dikembangkan perintah untuk berpidato dan illustrasinya dengan rubrik/pedoman penilaiannya.

6. Melengkapi RPP dengan alat operasional lain yang dirujuk pada kegiatan pembelajaran

Cermati kegiatan pembelajaran pada RPP dan kembangkan alat/ media/ bahan yang diperlukan untuk mendukung operasional RPP. Misalnya, LKS untuk mendukung percobaan, kegiatan membaca, CD yang yang harus diamati, contoh surat yang harus diamati, bahan yang harus didiskusikan, panduan pertanyaan untuk menggali informasi/ merangsang pertanyaan siswa, dan sebagainya

7. Menuangkan rumusan RPP ke dalam format baku dengan contoh sbb.:


Contoh format RPP












































B. Bekal Tambahan untuk Menyusun RPP
Untuk membuat para siswa menjadi pelajar yang lebih baik, para guru membutuhkan pengetahuan tentang bagaimana para siswa belajar. Beberapa siswa mampu berpikir secara verbal dengan lebih baik dan lainnya lebih suka menggunakan gambar, beberapa orang siswa belajar lebih baik dengan melakukan sesuatu, yang lain dengan menonton, meraba dan merasakan atau dengan berpikir, dan sebagainya, dan berbagai strategi belajar [seperti misalnya interaktif, kelompok kecil dan pengajaran dengan penelitian.

C. Memahami Gaya Belajar Peserta Didik
Sebelum berlanjut untuk mendiskusikan isi, nampaknya ada gunanya kita mengingat fakta bahwa karena setiap siswa punya cara belajar yang mereka sukai sendiri, para guru harus mencoba menerapkan berbagai strategi pembelajaran jika mereka ingin parasiswa mendapatkan kesempatan yang maksimal untuk belajar. Kita akan secara singkat mengulas kembali cara bagaimana siswa belajar.

1. Ada siswa yang belajar dengan cara melakukan, ada yang dengan melihat, ada juga yang dengan merasa, yang lainnya mungkin dengan berpikir. Meskipun seorang siswa mungkin menggunakan keempat metode ini dalam belajar, pasti ada satu ang mereka lebih sukai. Bagaimana dengan Guru, metode apa yang lebih disukai Guru
2. Berikut adalah sejumlah cara lain untuk melihat preferensi belajar. Ada yang lebih suka dengan cara verbal (verbaliser) sementara lainnya lebih suka dengan melihat (imager). Ada yang suka memproses informasi sebagai keseluruhan (wholist). Sementara yang lainnya lebih suka memproses suatu informasi sebagai bagian-bagian (analytick). Sekali lagi, kita menggunakan berbagai metode ini dalam belajar, tetapi kita pasti punya semacam kesukaan terhadap 1 metode. Metode mana yang lebih disukai Guru

Banyak riset yang dilakukan untuk mengetahui cara-cara orang belajar. Berdasarkan penelitian-penelitian ini, para ahli pendidikan telah mengembangkan sejumlah teori mengenai cara-cara orang belajar yang dari situ kemudian strategi pengajaranpun disesuaikan untuk tiap gaya belajar yang berbeda. Intinya adalah tidak ada satupun strategi pengajaran/pembelajaran yang cocok untuk semua siswa. Untuk itu, para guru harus menggunakan banyak strategi pengajaran/pembelajaran jika mereka ingin para siswa mendapatkan kesempatan belajar yang maksimal.

Bagaimana mungkin pembelajaran akan efektif jika banyak guru hanya menggunakan metode ceramah sementara lebih dari 70% siswanya tidak menyukai cara itu. Bagaimana pengalaman Guru di Indonesia? Untuk menambah pengetahuan Guru mengenai konsep ini, gambar 03 dan 04 dibawah memperjelas informasi yang tadi didiskusikan di butir (a )dan (b) untuk mengembangkan suatu konsep yang menggambarkan satu dari sekian banyak cara dalam hal gaya belajar yang berbeda. Diagram itu juga mendeskripsikan tiap gaya pembelajar. Diagram 2 menggunakan informasi pada diagram 1 untuk mendeskripsikan gaya belajar yang cocok untuk setiap jenis pembelajar. Meskipun Guru kurang kenal dengan hal ini, tidak ada salahnya kita mempelajari hal ini untuk kemudian dicobakan dalam pengajaran Guru. Mudah-mudahan hal ini bisa memotivasi Guru untuk selalu mencoba berbagai strategi pengajaran, pembelajaran yang lain untuk membantu siswa belajar.

D. Memahami Jenis-jenis Metode Pembelajaran
Berikut adalah jenis-jenis metode pembelajaran yang dapat digunakan dan dikembangkan dalam menyusun RPP sebagai berikut:

1. Diskusi terbuka: Ajukan pertanyaan pada seluruh siswa atau kelompok. Untuk menghindari pemborosan waktu, guru dapat menyatakan sebelumnya bahwa hanya meminta 4 atau 5 siswa untuk mengajukan pendapat dengan mengacungkan tangan.

2. Kartu respon: Guru meminta siswa untuk menjawab pertanyaan pada kartu atau potongan kertas dengan tidak menuliskan nama atau identitas lain.

3. Poling: Guru melakukan survey singkat untuk memperoleh data secara cepat. Hal ini dapat dilakukan dengan survey verbal misalnya dengan meminta siswa mengangkat tangan atau mengangkat kartu jawaban

4. Diskusi kelompok: Guru meminta siswa berkelompok dengan anggota tiga atau lebih untuk berbagi informasi, mendiskusikan

5. Belajar berpasangan: Guru meminta siswa untuk mengerjakan tugas atau berdiskusi dengan teman di dekatnya secara berpasangan. Belajar berpasangan cocok untuk mengerjakan tugas yang rumit.
Beberapa tugas yang dapat diberikan pada kegiatan belajar berpasangan:
• Mendiskusikan bacaan singkat
• Saling bertanya terkait dengan reaksi pasangan terhadap tugas membaca, materi pelajaran atau yang lainnya
• Saling mengritik pekerjaan pasangan
• Saling bertanya tentang hasil membaca
• Merangkum pelajaran yang baru diberikan
• Mengembangkan pertanyaan yang akan diajukan pada guru
• Mengalisis masalah tertentu, latihan atau percobaan
• Saling menguji pasangan
• Merespon pertanyaan yang diajukan guru
• Membandingkan catatan pelajaran yang dibuat di kelas

6. Panel: Guru meminta beberapa siswa untuk mengemukakan pendapatnya di depan kelas seperti dalam bentuk diskusi panel. Siswa-siswa yang duduk di depan menghadap ke teman-teman lain berperan sebagai panelis. Kemudian secara bergiliran siswa-siswa lain menjadi panelis.

7. Fishbowl (diskusi melingkar): Guru meminta beberapa siswa untuk melakukan diskusi secara melingkar dan siswa yang lain mendengarkan dalam format melingkar di luar nya. Kemudian buat lingkaran kecil di dalamnya untuk melanjutkan diskusi

8. Permainan: Guru menggunakan permainan dalam pembelajaran. Berbagai jenis kuis di TV dapat diterapkan di kelas dengan beberapa modifikasi (misalnya who wants to millioner, gamezone, permainan kata, dll)


KONKRET

Pembelajar Dinamis Pembelajar Inovatif

MELAKUKAN MELIHAT

Pembelajar Logis Pembelajar Analitis





ABSTRAK

Gambar 03: Gaya belajar


KONKRET

4. Intuitif/Menyeluruh 1. Arti Sosial/Pribadi
Pembelajaran yang Tanya Jawab
bersifat penemuan Belajar Kelompok
Diskusi
MELAKUKAN MELIHAT

3. Pengalaman Indera 2. Bersifat informasi/fakta
Proyek Mandiri Ceramah
Coaching/Fasilitator Sesi Berpikir
Simulasi



ABSTRAK

Tidak ada komentar:

Posting Komentar